Rabu, 04 Januari 2012

Potongan Drama


BABAK KETIGA
Suasana pagi hari di Jakarta pertama kali dirasakan oleh Ade, Deden,  Sasa dan Teh Upi. Mereka tinggal di sebuah kontrakan yan kecil di kota Jakarta. Hari ini The Upi akan berankgkat mencari kerja, begitupun Ade,Deden, dan Sasa yang akan pergi ke sekolah barunya SMPN 04 Pagi Jakarta. Tepatnya pukul 06.00 mereka meninggalkan rumah bersama.
Sasa   : “ Walah …. Ini sekolah kita teh ? (berdiri dan terpaku melihat sekolah yang bagus)
Deden & Ade : “Emmhh,,,, gak mahal Sa kita sekolah disini ?” (dengan wajah yang bingung)
Sasa   : “ Yah kita coba dulu atuh, selain kita bayar sekolah dengan uang kiriman dari Ema, kita kan bisa juga menabung uang hasil kerja sampingan dan yang terutama kita harus jadi murid yang pinter biar dapet beasiswa. Ocreh ?” (sambil menacungkan kedua jempolnya dan dengan wajah yang semangat)
          Ketiga sahabat itu berjalan di koridor sekolah barunya. Mereka sangat mengagumi karya-karya siswa yang terpampang di dinding sekolah. Dan tibalah Sasa di kelas IX-E.
Sasa   : “Assalamualikum…. Pagi bu, maaf apakah ini kelas IX-E (Sasa berdiri di pintu masuk)
Bu Leni : “ Waalaikumsallam… ia silahkan masuk ! kalian siswa baru itu yah ? (menghampiri Deden dkk)
Bu Leni : “Anak-anak sekarang kita kedatangan murid baru di kelas IX-E ini, mereka pindahan dari Sumedang. Oh ia anak-anak perlu kalian ketahui bahwa murid dari Singapore itu tidak jadi pindah ke sekolah kita.”
Murid : “ Whuuuuu,,,,,, !!!” (bersorak dengan serentak)
Bu Leni  : “ Sudah sudah jangan ribut ! anak-anak tolong dengarkan mereka memperkenalkan dirinya.” (mempersilahkan Deden dkk untuk memperkenalkan diri)
Ade    : “ Nama saya Ade biasa dipanggil Onel, saya pindahan dari Sumedang.”
Deden          : “Nama saya Deden , asal say….”
(tiba-tiba Memei menggebrak meja)
Memei : “Ohh,,,, nama kamu tuh Deden rupanya . Eh katro mau ngapain sekolah disini?  Bisa-bisa reputasi sekolah ini turun lagi gara-gara kalian ! (dengan wajah sinis dan berdiri dari tempat duduk)
Sasa   : “hellow please dech eh,,maaf ya nyonya ! siapapun berhak bersekolah disini ! Mungkin sifat anda yang kurang sopan  akan membuat reputasi sekolah ini turun atau bahkan hancur ! Paham ?” (dengan wajah yang kesal)
Memei : “Heh… jangan menggurui deh ! Kamu gak tau kan aku ini siapa??..”
(tiba-tiba Bu Leni berbicara)
Bu Leni : “ Berhenti ! sudah apa-apaan kamu Memei ? Sekarang juga kamu ibu hukum, bersihkan toilet guru ! Cepat ! karena kamu sudah berlaku tidak sopan .” (berbicara dengan tegas)
Memei : “Tapi ..kan Bu ,masa anak kepsek bersihin toilet? Kan gak etis Bu ! (dengan wajah kesal)
Bu Leni : “tidak sopan sekali kamu. Disini semua sama cepat pergi ! ingat jangan kembali sebelum jam pelajaran saya selesai.” (dengan wajah marah)
BABAK KEEMPAT
Setengah hari Ade, Deden dan Sasa bersekolah di sekolah barunya. Di sudut sekolah terlihat Fadil sedang ngobrol dengan Memei.
Memei : “Dil,,aku benci sama anak baru itu. Kamu mau kan kalo ngambil uang mereka dari tasnya? tenang gak bakal ketahuan guru dan kamu aku bayar.” (sambil menyodorkan uang)
Fadil : “Ok,,siiaap bos ! kapan ?”
Memei : “Tahun depan ! sekarang lah !”
          Disaat Deden,Ade dan Sasa tidak ada di kelas. Fadil mengambil uang milik Sasa.
(Sasa dkk datang ke kelas untuk mengambil uang) (tiba-tiba Sasa berteriak kepada Deden)
Sasa   : “Den…… uang aku hilang.. tadi aku simpan disini tapi gak ada.” (dengan wajah panik)
Deden : “Wah,,,masa Sa ? kamu lupa kali nyimpannya .”
Sasa   : “Engga ,,, tadi aku bener-bener simpennya disini.”
(tiba-tiba datang Gina,Memei,dan Melynda)
Gina   : “heh,, kamu kan yang buat gara-gara tadi di kelas ini dan yang menyebabkan Memei di hukum?” (menggebrak meja)
Deden : “Tenang dong,,,apaan sih kalian sudah pergi, jangan cari ribut lagi !” (wajah marah)
Melynda: “Iahh,,,bener Na, nanti kalo ada guru gimana? bisa repot kita.” (berusaha menenangkan )
Memei : “ OK, ayo kita pergi, tapi tunggu pembalasannya !” (dengan wajah sinis)
 (Memei dkk pergi meninggalkan kelas)
Sasa   : “Hah,,, kenapa sih baru aja sehari kita hidup di Jakarta tapi sudah banyak masalah mana aku laper lagi, uang cuman lima ratus perak yang nyisa. Ah,, meningan kita hidup di Sumedang.” (berputus asa)
Ade    : “Hem,,, sabar Sa mungkin ini coaan dari Allah. Kita udah tanggung Sa pindah kesini, kita harus inget kalo disini kita bakal sekolah buat ngejar prestasi dan cita-cita. Tetap semangat atuh !” (dengan wajah tersenyum berusaha menyengati Sasa)


BABAK KELIMA
Keesokan harinya Ade, Deden dan Sasa dibingungkan oleh tugas guru music di sekolahnya. Mereka disuruh membawa alat music, namun hanyalah suling bamboo yang mereka miliki.
(Tiba di kelas)
Bu Sarah : “Pagi anak-anak ! Ibu sekarang menggantikan Bu Leni karena beliau sedang sakit. Bu Leni menugaskan kalian untuk membawa alat music kan? Sekarang coba keataskan alat music kalian.” (menghampiri Sasa)
Bu Sarah : “Kamu murid baru kan ? coba apa yang kamu bawa ?”(sambil menghampiri Deden)
Deden          : “Sssaayyya bawa ini Bu.”(dengan wajah menunduk)
Memei : “Wah Bu,, apaan tuh ! pantasnya sich,,, buat tusuk sate atau kayu bakar aja bu.! Haha”
Gina : “Ia,,bu benar !”
Riyan  : “Tapi bu, gak ada salahnya kan mereka membawa suling, itu kan alat music juga kalo memainkannya bagus apa salahnya ?”
Bu Sarah: “ia benar, coba kamu mainkan alat music itu !”
(Deden Memainkan suling)
Bu Sarah : “Bagus sekali kamu memainkannya Den. Ia ibu beritahukan kepada kalian bahwa sekarang di kelas ini Ibu akan mengadakan penyeleksian untuk anggota band sekolah kita. Karena 3 minngu yang akan datang ada Festival  Band. Siapa yang akan tampil duluan sekarang,?ibu tawarkan, nanti peluang lulusnya besar.”
Ade    : “Saya bu, saya bisa main gitar dengan Deden begitupun Sasa dia bisa bernyanyi bu. Tapi bolehkah saya meminjam gitar yang sekolah karena saya tidak punya bu” (sambil berdiri)
Bu Sarah : “yah silahkan.”(sambil tersenyum)
(Ade dkk tampil di depan kelas)
Riyan : “wah bu bagus sekali penampilannya.”
Bu Sarah : “ia , ibu memilih kalian lulus seleksi. Dengan catatan rajin latihan.”
Memei     : “ wah gak bisa gitu dong Bu. Kita semua kan butuh seleksi. Mereka kan anak baru bu.! (dengan kesal)
Bu Sarah : “ini sudah menjadi keputusan ibu. Lagian waktunya mendesak dan apabila ada yang berbakat lagi dan berminat silahkan datang ke ruang seni nanti pulang sekolah.”

BABAK KEENAM
Deden dan temannya sangat senang hari itu. Salah satu keinginan mereka memiliki sebuah band hampir tercapai meskipun ini lingkup sekolah. Tapi mereka tetap berjuang agar lebih berprestasi .
          Saat itu Deden melihat Cici di sudut sekolah. Nampaknya Deden menaruh rasa suka selama ini kepada Cici.
Deden          : “Hai.. Cici,, bisakah kita pulang bareng ?” (dengan wajah malu-malu)
Cici    : “emmhhh,,,gimana yah tapi takut dimarahin daddy, tapi yasudah bolehlah.”
ü  Soundtrack (Ungu = Percaya padaku)
(disaat Deden merayu Cici tiba-tiba datang Kepala Sekolah / ayahnya Cici dan Memei)
Kepsek : “Ciciii……… ngapain kamu sama dia ? ayo pulang ! “
Memei ;” Iah,,, ni si Cici  prikitiw cikiciw uew uew waw malu-maluin aja … ayo pulang.!” (menarik lengan Cici)


BABAK KETUJUH
Keesokan harinya.
          Sasa dan Melynda tampak akrab. Mereka sekarang brteman dan saat itu mereka sedang berjalan di koridor sekolah.
Sasa   : “Mel, aku senang bisa berteman dengan kamu. Hem,,ia, aku tidak sabar menunggu perlombaan nanti”
Melynda : “Yah aku doakan kamu pasti menang, soalnya permainan kamu bagus saat seleksi juga.”
Sasa   : “ makasih, tapi aku pesimis karena banyak saingan yang lebih bagus.”
(tiba-tiba di saat Sasa berjalan ia tabrakan dengan Riyan dan saling bertatapan)
ü  Soundtrack (Ungu = Tercipta Untukku)
( di saat itu Fadil melihat mereka yang sedang berduaan)
Melynda : “ Khemp,,,”
Riyan      : “ Oh,,, maaf Sa, aku tidak sengaja. Maaf yah ,, ini bukunya.” (membereskan buku)
          Beberapa saat kemudian.
Fadil : “Mei,,,gawat Mei,,,!”(dengan panik)
Memei : “Hah…kawat emang kenapa?”
Fadil  : “Eh …cantik-cantik budeg,,, Gawat tau ! tadi aku lihat Riyan berduaan sama Sasa.”
Memei : “Wah…. Masa ?? heuh,,,, ini gak bisa dibiarin.”(dengan kesal)



BABAK KEDELAPAN
          Hari itu hari tersial untuk Memei karena melihat Sasa masuk seleksi jadi perwakilan lomba dari sekolahnya dan mendengar Riyan dengan Sasa. Ia pulang ke rumah dengan cemberut.
Memei : “Dad,,,ini gak bisa di biarin !”
Kepsek : “Kenapa sayang? Apa yang tidak bisa dibiarin ?”
Memei : “Sasa dan temennya masuk seleksi, seleksinya buat pemilihan anggota band, untuk perlombaan Festival Band nanti.”(dengan cemberut)
Kepsek ; “Yah terus apa yang gak bisa dibiarin, justru itu bagus kan ?”
Memei : “Ikh,,, bukannya gitu,Memei gak lolos seleksi Dad ! Mei pengen jadi yang nyanyinya! “
Kepsek : “Ohh,,,Mei,,,Mei,,,pantas saja kamu tidak lulus, daddy kan tau sendiri kalau sejak lahir suara kamu mirip bebek sayang!
Bu Sofi : “Pah,,,jangan gitu dong sama anak kita. Suruh lah guru musiknya meluluskan Memei! “
Kepsek :”Ohh…tidak bisa mah,,, itu kan menurut kemampuan murid. Kalau muridnya bisa dan berbakat pasti lolos seleksi tapi kan kalau tidak mesti belajar lagi.”
Bu Sofi : Tapi pah kasihan Memei .”
Kepsek : “ Suruh saja Memei berusaha jangan manja terus, kapan mau pintarnya.”
Memei : “ Ah,,, daddy,,!”
(Kepsek pergi meninggalkan ruangan)



BABAK KESEMBILAN
          Deden dan temannya di panggil oleh Bu Sarah.
Bu Sarah : “ Den, Sa kalian siap untuk lomba besok. Tapi kita harus memakai kostum namun sekolah tidak memberikan uang karena uang kasnya kosong.”
Deden    : “Wah….terus bagaimana Bu? Yasudah biar kami yang berusaha.”
Bu Sarah : “ ia ibu percaya kalian pasti bisa.”
( Bu Sarah pergi)
Deden : “ Sa,,, gimana dong kita gak punya uang nich, buat sewa kostum  besok kan mau tampil, Bu Sarah ngasih taunya ngedadak sich, gimana dong ?
Ade    : “Ia Sa,,, bingung nih,,, uang gak ada, dimana harus nyewa,, bingung !”(wajah bingung)
Sasa   : “hah,,,aku juga tidak tahu,, harus gimana kita sekarang,,sementar besok kita tampil.”(putua asa)
          Sementara disaat Ade, Sasa, dan Deden bingung memikirkan uang untuk sewa kostum, di pojok sekolah ada yang bertengkar.
Riyan : “Mei ,jujur  aja aku tuh udah gak tahan lagi sama sikap kamu. Kamu yang selalu merendahkan orang lain dan manja.”
Memei : “Maksud kamu apa Yank ?”(dengan wajah penasaran)
Riyan   :”Maaf,,kita putus !”
Memei : “Apa ??? gak mungkin!”
ü  Soundtrack (Olga =Hancur hatiku)
(Riyan pergi)
ü  Soundtrack (Krisdayanti = I’m Sorry Goodby)
(Fadil datang menghampiri Memei yang sedang duduk)

Sutradara          : Ai Nurapriani
Sekenario          : Ai Nurapriani
Pembantu Sekenario : Yusi Wiliantika
Penata Busana      : Gina Asyri Priana
Penata Music       : Permana Muhamad Sidik
Setting Panggung   : Riyan Nurikhsan, Moch.Fadilah,Yogi Anggara


Pemeran Drama :
*      Annathasia N.S (Sasa)
*      Dendy Gunawan (Deden)
*      Ade Agi Febrianto (Ade)
*      Imas Ratnasari (Memei)
*      Siti Warsilah (Cici)
*      Riyan Nurikhsan( Riyan )
*      Melynda Nanda Soraya(Melynda)
*      Gina Asyri P (Gina)
*      Siska Felicia N. (Cika)
*      Lupi Sri Lestari (Teh Upi)
*      Leni Risnawati   (Bu Leni)
*      Yogi Anggara (Kepala Sekolah)
*      Ilhami (Bu Sofi)
*      Imay Maysaroh ( Bu Sarah)
*      M.Fadilah (Fadil)
*      Yusi Wiliantika  (Uci)
*      Wulan Intan   (Ma Ita)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar